Selasa, 03 November 2015

Konsep bermain pada anak usia 3-5 tahun (menyusun puzzel dan mewarnai)



A.Latar Belakang
 Bermain sama juga bekerja pada orang dewasa dan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan satu cara yang paling efekif untuk menurunkan stress pada anak dan penting untuk kesejahteraan mental dan emosional(champbell dan glasser 1995).
Bermain bukan sekedar mengisi waktu tapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan dan cinta kasih. Dengan bermain anak akan menemukan kekuatan serta kelemahannya sendiri minatnya, cara menyelesaikan tugas tugasnya dalam bermain (Soetjiningsing 1995).

B.Tujan
v  Tujuan umum
Merangsang pertumbuhan dan perkembangan sensoris motorik

v  Tujuan khusus
                               1.      Merangsang perkembangan intelektual
                               2.      Merangsang perkembangan sosial
                               3.      Merangsang perkembangan kreatifitas
                               4.      Merangsang perkembangan kesadaran diri
                               5.      Merangsang perkembangan moral dan
                               6.      Permainan sebagai terapi

C.Kriteria Anggota Kelompok
                     Kelompok bermain anak pra-sekolah
                     Anak yang bermain kooperatif
                     Anak yang bermain dapat dibawa ke ruangan bermain
                     Anak tidak menangis

D.Antisipasi Masalah
                    Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain
                    Jika anak tidak kooperatif anak akan diajak bermain secara perlahan-lahan


E.Uraian Struktur Kelompok
            a. Topik : Terapi bermain pada anak usia pra sekolah (3-5 tahun)
            b. Tempat : Ruang Anggrek RSAB Harapan Kita
            c. Waktu : Sabtu, 8 oktober 2011
            d. Lama : 35 menit
e. Metode:Demontrasi

F.Pengorganisasian
Ø  Leader             :Rahmatul husni
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi kreativitas, yaitu membuka dan menutup kegiatan ini.

Ø  Co-leader        :Ligia marta kasra
Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan terapi kreativitas.

Ø  Fasilitator        : Erma Suryani, Lilis Pujiati, Marlia Rantawati, Tri Wijayanto, Suparmi.
Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap peserta dalam mengikuti terapi kreativitas.

Ø  Observasion    :kayla dewi
Memfasilitasi pelaksanaan terapi bermain; terapi kreativitas dan mengamati, mencatat jalannya terapi kreativitas.

G.Rencana Pelaksanaan :
No
Terapis
Waktu
Subjek terapi
1
Persiapan
a.    Menyiapkan ruangan.
b.   Menyiapkan alat-alat.
c.    Menyiapkan anak dan keluarga
10 menit
Ruangan,alat,anak dan keluarga siap
2
Proses :
a.          Membuka proses terapi bermain dengan mengucapkan salam, memperkenalkan diri.
b.         Menjelaskan pada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat bermain, menjelaskan cara permainan.
c.          Mengajak anak bermain .

d.         Mengevaluasi respon anak dan keluarga.

2 menit


5 menit



10 menit

3 menit

Menjawab salam, Memperkenalkan diri,

Memperhatikan



Bermain bersama dengan antusias
 dan mengungkapkan perasaannya
3
Penutup
Menyimpulkan, mengucapkan salam
5 menit
Memperhatikan dan menawab salam






H.Proses Evaluasi
        Anak terlibat dan aktif dalam terapi bermain
        Anak  mengikuti terapi bermain sampai selesai
        Anak mau berinteraksi dengan anak lain dan perawat
        Anak dapat mengekspresikan pikiran, perasaan melalui permainan yang telah dilakukan.



















KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
            Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak mempunyai fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak saat sakit.
            Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal, mengekspresikan dan mengalihkan keinginan fantasi. Dan idenya mengembangkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah dan membantu anak untuk beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan di rawat di Rumah Sakit.

B.     Saran
            Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi sebaiknya di RS juga disediakan fasilitas bermain bagi anak-anak yang di rawat di rumah sakit. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua dapat menerapkan terapi di rumah dan di rumah sakit.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar