KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah, kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Asuhan
Neonanatal Bayi dan Balita yang berjudul “Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari Tentang
Kebersihan Kulit”.
Kami mengucapkan
terimakasih kepada anggota kelompok yang telah berpartisipasi dalam
menyelesaikan makalah ini, dengan mengorbankan waktu serta berbagai masalah
yang dihadapi.
Kami
menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar padaa makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Terimakasih dan semoga makalah ini bisa memberikan dampak
positif bagi pembaca dan kita semua.
Padang, 12 Oktober 2014-10-15
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..................................................................................................... i
DAFTAR ISI
...................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
....................................................................................................
1
B. Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pentingnya
perawatan kebersihan kulit bayi
...................................................... 3
B.
Cara
menjaga kehangatan pada bayi .................................................................. 4
C.
Prinsip
perawatan kulit pada bayi ...................................................................... 5
D.
Cara
perawatan kulit pada bayi
......................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
......................................................................................................... 7
B. Saran
................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Rencana
asuhan pada bayi hari ke-2 sampai hari ke-6 setelah lahir harus dibuat secara
menyeluruh dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya atau
sesuai dengan keadaan bayi pada saat itu, apakah dalam keadaan sehat, normal
atau sakit.
Pada
bayi-bayi yang lahir di rumah sakit atau klinik-klinik bersalin, asuhan pada
bayi usia 2-6 hari ini juga harus diinformasikan atau diajarkan kepada orang
tua bayi, sehingga saat kembali kerumah, mereka sudah siap dan dapat
melaksanakannya sendiri. Secara umum asuhan yang diberikan kepada bayi usia 2-6
hari meliputi hal-hal yang berkaitan dengan minum, BAK, BAB, Tidur, kebersihan
kulit, keamanan, tanda-tanda bahaya dan penyuluhan.
BBL
dalam hari-hari pertamanya merupakan masa kehidupan yang rentan dan beresiko
tinggi mengalami berbagai komplikasi atau gangguan kesehatan. Untuk
mengantisipasinya perlu diberikan asuhan yang sesuai, oleh karena itu sangat
penting menentukan rencana asuhan yang komprehensif pada bayi usia 2-6 hari.
Pada kebersihan kulit bayi Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan
secara teratur. Mandi seluruh tubuh setiap hari tidak selalu harus dilakukan.
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
B.
TUJUAN
Agar mahasiswa dan pembaca memahami cara-cara
perawatan kebersihan kulit pada bayi khususnya pada bayi usia 2-6 hari yang
masih sensitif.
C.
RUMUSAN
MASALAH
E.
Pengertian
pentingnya perawatan kebersihan kulit bayi pada umur 2-6 hari ?
F.
Bagaimana
cara menjaga kehangatan pada bayi umur 2-6 hari ?
G.
Apa
saja prinsip perawatan kulit pada bayi umur 2-6 hari ?
H.
Bagaimana
cara perawatan kulit pada bayi umur 2-6 hari ?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pentingnya
perawatan kebersihan kulit bayi pada umur 2-6 hari
Kulit dari bayi baru lahir secara
struktur dasar hampir sama dengan kulit orang dewasa. Kulit bayi biasanya
tipis, lembut dan sangat mudah trjadi trauma baik akibat peregangan, tekanan
atau bahan-bahan dengan pH yang berbeda. Semakin imatur seorang bayi semakin
kurang kematangan fungsi kulitnya. Fibrils yang menghubungkan lapisan dermis
dan epidermis lebih rentan atau rapuh dan stratum korneum lebih tipis. Kelenjar
keringat, walaupun sudah ada pada saat kelahiran tidak mencapai fungsi penuh
seperti pada orang dewasa.
Kulit Fetus dalam uterus ditutupi
oleh verniks kaseosa yang merupakan hasil komposisi material lemak, berwarna
putih atau kuning serta terbentuk karena sekresi kelenjar sebasea dan
penumpukan sel mati. Biasanya muncul pada trimester ke-3 dan berkurang sampai
pada usia kehamilan 40 minggu. Pada saat lahir sering ditemukan,biasanya
menghilang dalam beberapa jam melalui proses aborsi. Didalam uterus fetus
diselubungi oleh lanugo, rambut halus, yang pertama muncul 20 minggu dan
menutupi sebagian besar tubuh termasuk wajah yang menghilang pada usia
kehamilan 40 minggu atau lebih.
Kulit bayi mempunyai peranan
penting melindungi bayi dan sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit bayi
agar tidak munculkomplikasi atau penyakit. Kelenjar sebasea biasanya belum
aktif, namun mungkin terjadi pelebaran pada kelenjar tersebut didaerahhidung
dan pipi yang tampak dalam bentuk milia.
Kehilangan panas
Ketika
dalam kandungan, bayi berada dalam lingkungan yang bersuhu tetap 37,7 derajat
celcius. Setelah lahir, bayi masuk ke suasana yang jauh lebih sejuk. Suhu
ruangan persalinan yang hanya 21 derajat celcius menyebabkan tubuh bayi cepat
mendingin pada saat air ketuban menguap pada tubuhnya.
Luas
permukaan kulit yang berbanding lurus dengan massa tubuh bayi menyebabkan bayi
beresiko kehilangan panas, terutama dari bagian kepala bayi yang merupakan
25% dari ukuran seluruh tubuhnya.
Bayi
yang baru lahir mungkin penuh berlumur darah dan cairan amniotik, kadang-kadang
juga dengan vernix, substansi mirip keju yang
melindungi kulit bayi ketika masih ada di dalam rahim. Kulit bayi yang baru lahir
mungkin dilapisi bulu halus yang hitam, bernama lanugo,
yang akan lenyap dalam 2 bulan
kehidupan awalnya. Warna kulit mungkin mula-mula kelihatan biru tua, tetapi
setelah bayi mulai bernafas akan berubah menjadi merah jambu sehat.
Imunisasi
Vaksin yang diberikan untuk melindungi bayi :
1.
BCG untuk mencegah penyakit TBC
2.
Hepatitis B mencegah hepatitis virus B
3.
Polio untuk mencegah poliomielitis
4.
DPT untuk mencegah difteri, pertusis dan
tetanus
5.
Campak untuk mencegah penyakit campak
B.
Menjaga kehangatan bayi :
1.
Cepat keringkan bayi setelah dimandikan
2.
Gunakan kain yang kering hangat dan
pakaian yang tidak ketat
3.
Hindari ruangan atau lingkungan yang
terlalu dingin atau panas
4.
Beri ruang pada bayi untuk bergerak
(apabila bayi dibungkus)
Salah
satu cara untuk menjaga kebersihan kulit adalah dengan memandikan bayi. Pertama
kali bayi dimandikan harus ditunda sampai dengan minimal 6 jam dan disarankan
setelah 24 jam pertama untuk mencegah terjadinya hipotermia sehubungan anatomi
kulit dan fungsi pengaturan suhu bayi (hipotalamus) yang belum sempurna
sehingga tidak dapat langsung mampu menghadapi tantangan baik dingin atau panas
yang berlebihan. Menurut penelitian minimal 6 jam didasarkan pada hasil
kemungkinan suhu bayi sudah stabil pada saat tersebut. Dan cukup mampu
mengatasi tantangan lingkungan baik panas maupun dingin (biasanya 2 hari fungsi
termoregulasi sudah baik). Apabila bayi terpapar lingkungan yang dingin maka
akan terjadi metoda pengaturan suhu dengan mengigil (peningkatanaktivitas,
postur tubuh dan menangis) atau tanpa menggigil (penggunaan lemak cokelat)
sebagai komponsasinya.
Harus
diingat pula dalam melakukan asuhan memandikan bayi kemungkinan akan kehilangan
panas melalui konveksi, konduksi, evaporasi dan radiasi. Dengan meninggalkan
lingkungan yang hanya suhu tetap 37,7ºC, kini bayi masuk ke dalam suasana yang
jauh lebih sejuk pada kelahirannya. Suhu ruangan persalinan yang hanya 21ºC
menyebabkan pendinginan cepat dari tubuh bayi pada saat air ketuban menguap
dari tubuhnya. Luas permukaan kulit bayi berbanding sengan besarnya massa tubuh
bayi akan membuat kehilangan panas menjadi potensial, terutama dari bagian
kepala bayi yang merupakan 25% dari ukuran seluruh tubuhnya.
C.
Prinsip perawatan kulit :
1.
Higine
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani
bayi. Dan hindarkan pemakaian barang yang sama untuk lebih dari satu bayi.
Memandikan bayi dengan baik dan benar Hindari pajanan dg bahan keras dan iritatif (urin, faeces,
keringat, air liur dan sisa makanan)
2.
Pertahankan hidrasi kulit
3.
Hindari gesekan khususnya daerah lipatan
4.
Gunakan produk yg memenuhi standar (tidak mengandung pewangi,
pewarna, tidak menimbulkan reaksi pada mata dan kulit)
D.
Cara perawatan kulit:
1.
Setiap kali habis BAK/BAB bersihkan daerah kelamin dan sekitarnya
dg air bersih lalu keringkan dg handuk/kain bersih dan kering.
Caranya :
·
Pada
bayi perempuan, basuh alat kelaminnya dari bagian depan ke belakang atau ke
arah anus dengan menggunakan kapas atau waslap basah.
·
Pada bayi laki-laki, tarik kulupnya perlahan-lahan hingga tampak lubang
kencingnya, baru kemudian bersihkan dengan kapas atau waslap basah.
Setiap
kali bayi buang air besar, bilas anus dan daerah sekitarnya dengan menggunakan
air bersih yang mengalir. Kalaupun terpaksa menggunakan tisu atau kapas basah,
pilihlah tisu basah khusus bayi yang tanpa alkohol. Alkohol dikhawatirkan bisa
membuat kulit bayi teriritasi.
2.
Menggunakan popok/pakaian bayi yang terbuat dari katun/kain
yg menyerap keringat.
Pemilihan
Pakaian dan Popok Bayi :
·
Pilih
pakaian dan popok berbahan lembut dan tipis dari bahan katun atau campurannya.
Hindari bahan nilon yang umumnya membikin bayi gerah dan mudah keringatan.
Kondisi ini akan mudah mengundang kuman atau bakteri yang mudah memunculkan
ruam dan gatal-gatal. Jika bayi sudah bisa menggaruk, kemungkinan terinfeksi
pun menjadi lebih besar.
·
Hindari pakaian dan popok yang terlalu ketat karena bisa
membuat kulit bayi terluka bila lama tergesek bahannya.
·
Ganti
segera pakaian bayi bila terkena kotoran. Entah itu berupa muntahan, tumpahan
makanan, apalagi jika terkena feses atau air seninya. Kontak kulit dengan feses
dan air seni dalam waktu lama akan menyebabkan terjadinya ruam popok.
·
Cuci
pakaian bayi dengan sabun cair karena bahan kimia dalam sabun deterjen bubuk
umumnya lebih tajam. Bila bahan deterjen ini tertinggal di baju sangat mungkin
akan membuat kulit bayi teriritasi. Ibu juga boleh menggunakan sabun krim
asalkan sabun itu terlebih dahulu dicampur dengan air dan menjadi cair. Pewangi
pakaian tidak terlalu dianjurkan. Yang dikhawatirkan bukanlah kontak cairan
pewangi itu dengan kulit bayi, melainkan aromanya yang dapat terhirup masuk ke
dalam tubuh bayi. Asal tahu saja, aroma yang terkandung dalam pewangi pakaian
mengandung bahan kimia.
3.
Memandikan bayi 2x sehari
Dalam memandikan bayi hal yang perlu diperhatikan :
·
Perhatikan suhu air mandi terutama
untuk bayi baru lahir. Sebaiknya suhunya tidak terlalu panas atau dingin.
·
Bersihkan
kulit bayi dari kotoran yang menempel pada kulit seperti sisa makanan,
air seni, dan tinja dengan air. Mandi dua kali sehari juga akan membantu
membersihkan kulit bayi. Jika aktivitas dan gerakan anak atau bayi anda sangat
aktif, mandi dapat dilakukan 3x sehari.
·
Daerah
seperti sela jari jemari, ketiak, serta selangkangan, jangan sampai
terlewatkan.
4.
Menggunakan sabun/shampo khusus untuk bayi – bahan lembut –
mencegah iritasi/alergi.
Pada
saat dimandikan, perhatikan betul mengenai sabun yang akan digunakan. Sabun
yang baik bagi kulit bayi adalah sabun khusus untuk bayi yang tidak terlalu keras dan
memiliki pH antara 4,5 - 5 dan usahakan sabun agak berminyak, hal ini untuk
mencegah terjadinya iritasi pada kulit bayi. Sangat baik bila bilasan dilakukan
dua kali untuk membersihkan bahan kimianya. Bila terjadi iritasi terhadap merek
tertentu sebaiknya beralihlah ke merek lain, jangan biarkan berlarut-larut.
Gunakan
pelembab khusus bayi berupa lotion atau krim yang berfungsi untuk
mempertahankan atau menambah kandungan air yang terdapat di dalam kulit,
khususnya kulit bagian luar (epidermis).
5. Gunakan
Kosmetika Yang Aman Bagi Bayi
·
Teliti
terlebih dulu terhadap kosmetika yang akan digunakan termasuk isi, tujuan, cara
pemakaian, tanggal produksi, masa kadaluwarsa dan izin POM.
·
Gunakan
kosmetika bayi secara benar sesuai dengan aturan yang tertera
·
Jangan
gunakan penggunaan kosmetika bayi secara berlebihan, hal ini akan membuat
tersumbatnya pori-pori yang dapat menimbulkan terjadinya ruam
·
Gunakan
bedak dan minyak telon setelah mandi ke seluruh tubuh untuk menjaga kulit bayi dari iritasi, selain itu penggunaan
minyak telon ini dapat menghidanrkan bayi dari gigitan serangga karena baunya
yang menyengat yang tidak disukai oleh serangga.
·
Jangan
menggunakan kosmetika yang mengandung alkohol, karena dikhawatirkan akan
membuat kulit bayi lebih mudah mengalami iritasi.
·
Sebaiknya
konsultasikan ke dokter dulu ke dokter sebelum menggunakan kosmetika bayi atau
meminta saran jenis kosmetika bayi yang aman bagi bayi.
6. Lindungi
Bayi dari Terpaan Sinar Matahari Siang
·
Jika
bayi harus dijemur untuk mendapatkan tambahan vitamin D demi pertumbuhan
tulangnya, lakukan hal itu di bawah jam sembilan pagi.
·
Jika
berdomisili di lokasi dengan tingkat polusi yang cukup tinggi, terutama di
kota-kota besar, disarankan untuk menjemur bayi sebelum jam 8 pagi
·
Hindari
terpaan langsung bayi dari sinar matahari siang, terkena sinar matahari secara
langsung rentan terkena penyakit kanker kulit.
·
Bila
ingin membawa bayi keluar rumah, gunakan pelindung seperti payung atau topi.
Krim pelindung matahari (sunblock) bisa digunakan asalkan dikonsultasikan pada
dokter terlebih dulu. Hati-hati jangan sampai mengenai mata, mulut, dan telapak
tangan si kecil.
7. Ciptakan
Lingkungan Yang Sehat Bagi Bayi
·
Bersihkan
kamar bayi yang akan digunakan.
·
Ciptakan
suhu kamar atau lingkungan yang sesuai yang dapat membuat nyaman bayi. Suhu
lingkungan yang tidak pas buat si kecil akan membuat kulitnya bereaksi,
misalnya langsung muncul bintik warna merah.
·
Perhatikan
mengenai ventilasi kamar bayi. Ventilasi kamar bayi sebaiknya jangan terlalu
lebar dan juga jangan terlalu sempit. Kondisi udara yang terus berganti di
kamar bayi cukup baik bagi bayi. Selain itu beberapa kasus biang keringat yang
terjadi pada bayi dapat diatasi dengan lingkunga udara yang sejuk
·
Jika
suhu ruangan bayi dianggap terlalu panas, dapat menggunakan air conditioner
atau kipas angin tapi terpaannya usahakan jangan langsung mengarah ke
bayi.
·
Hindari
penggunaan obat nyamuk jenis apapun, jika ingin menghindari bayi dari gigitan
nyamuk, gunakan kelambu saja. Racun yang terdapat dalam obat nyamuk
dikhawatirkan akan membahayakan bayi itu sendiri
·
Potong
kuku bayi secara teratur. Kuku bayi yang tidak terpelihara dengan baik sering
mendatangkan masalah bagi kulit bayi. Umpamanya, kuku yang panjang-panjang akan
lebih mudah dimasuki kotoran. Bila bayi menggaruk tubuhnya, mungkin sekali akan
terjadi infeksi. Untuk itu, potong kuku bayi secara teratur.
Masalah ruam popok
1.
Tanda ruam popok : popok kemerahan, timbul lepuh-lepuh
diseluruh daerah popok
2.
Penyebab : terlalu lama dibiarkan dengan popok yang basah
Cara mengatasi ruam popok :
1.
Sering ganti popok
2.
Seka hati-hati dg air bersih
3.
Oleskan krim pelindung
4.
Jangan menggunakan popok bahan plastik
5.
oleskan baby oil pada
daerah lipatan kulit yang lembab dan berkeringat
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kulit bayi Secara struktural tidak terdapat perbedaan dengan
orang dewasa. Kulit bayi sangat sensitif dan lebih tipis dan halus dg ikatan
antar sel lebih lemah – produksi kelenjar keringat dan minyak lebih rendah –
mudah terganggu pd perub.suhu dan kelembaban – resiko iritasi lebih tinggi. Verniks
caseosa menjaga kehangatan kulit bayi.
Prinsip perawatan kulit :
·
Hindari pajanan dg bahan keras dan iritatif (urin, faeces,
keringat, air liur dan sisa makanan)
·
Pertahankan hidrasi kulit
·
Hindari gesekan khususnya daerah lipatan
·
Gunakan produk yg memenuhi standar (tidak mengandung pewangi,
pewarna, tidak menimbulkan reaksi pada mata dan kulit)
DAFTAR PUSTAKA
Asuhan Neonatus,
Bayi dan Balita. Penuntun Belajar Praktik Klinik. Sari Wahyuni, SST Penerbit
buku kedokteran. tahun 2012
Asuhan kebidanan Neonatus. Ana Wigunantiningsih, Penerbit
buku askeb tahun 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar